Ka'bah merupakan bangunan tersuci bagi umat Islam. Jutaan ummat muslim berkunjung ke Masjidil Haram setiap tahunnya untuk melakukan umrah, puncaknya adalah ketika bulan Zulhijjah dalam pelaksanaan ibadah Haji ke Baitullah. Mekkah merupakan kota yang sangat dirindu-idamkan oleh segenap pemeluk umat Islam.
Bagunan sakral ini diyakini sebagai tempat ibadah pertama umat manusia. Sebagaimana mengenai sejarah yang banyak dipelajari disekolah, umumnya kita meyakini bahwa yang membangun Ka'bah adalah Nabi Ibrahim. Lalu, bagaimana dengan Nabi-Nabi sebelumnya? apakah Ka'bah sudah ada? dan apakah benar jika Nabi Ibrahim yang membangung Ka'bah pertama kali?. Sebagaimana janji saya di artikel sebelumnya (Baca Artiel Sebelumnyanya: Inilah Al-Qullais, Bangunan Yang Dibuat Untuk Menandingi Ka'bah Di Mekkah) berikut adalah pembahasannya.
Kajian pembahasan ini berpunca pada sebuah ayat yang termaktub didalam Al-Quran. Yaitu surat Al-Baqarah ayat 127.
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
Dari ayat ini sendiri kita dapat fahami bahwa Allah telah mengisyaratkan mengenai apakah Nabi Ibrahim merupakan manusia atau yang pertama kali membangun Ka'bah.
Jika kita telaah pada ayat ini, lafal الْقَوَاعِدَ (qawa'ida) menjadi kuncinya. kata qawa'id secara etimologi berasal dari kata qa'idah yang bermakna dasar, asas, dan pondasi. Karena pondasi Ka'bah lebih dari satu sisi (4 sisi) maka kata Qa'idah berubah menjadi jamak Qawa'idah. Sedangkan lafal يَرْفَعُ secara etimologi berarti dia meninggikan. Maka dapat difahami bahwa Nabi Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah (ka'bah), atau dengan bahasa lainnya difahami bahwa tugas Nabi Ibrahim yang memugari (memperbaiki, meninggikan, memperbarui) Ka'bah yang ada di Makkah pada saat ini.
Dari sini kita dapat memahami bahwa bukan Nabi Ibrahim yang pertama kali membangun Ka'bah. Muncul pertanyaan, lalu siapakah yang pertama kali membangun Ka'bah? adakah ayat Al-Quran yang mengisyaratkannya? dan apa yang telah terjadi dengan Ka'bah sehingga mengharuskan Nabi Ibrahim untuk membangun kembali?.
Mengenai siapa yang pertama kali membangunnya ada perbedaan pendapat. Namun dalam Al-Quran sudah mengisyaratkan. Disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 96.
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
Artinya: "Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia."
Lafal وُضِعَ لِلنَّاسِ (wudzi'a linnas) yang berarti dibangun untuk manusia menjadi kuncinya. Kesimpulan yag dapat ditarik bahwa Ka'bah bukan diciptakan oleh manusia, karena ayat ini menyebtkan bahwa bangunan tempat ibadah yang pertama kali dibangun untuk manusia adalah yang di Mekkah yaitu Ka'bah.
Terdapat beberapa pandangan tentang yang dimaksud أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ paling pertama dibangun untuk manusia, antara lain (1) ada yang berpendapat bahwa Bait Allah itu dibangun sejak sebelum Nabi Adam sebagai tempat thawaf bagi Mala`ikat. (2) Yang berpendapat bahwa al-haram ini dibangun sejak jaman Nabi Adam, kemudian tenggelam oleh banjir dan topan, lalu dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim. setelah membangun kembali ka’bah, Nabi Ibrahim membangun Bait al-Maqdis, yang jarak antara keduanya adalah empat puluh tahun. (3) Ada yang berpendapat bahwa al-Haram di Makkah itu dibangun oleh Nabi Ibrahim sebelum al-Aqsha di Bait al-Maqdis.[1]
Dalam tafsir Jalalayn menjelaskan bahwa yang pertama kali membangun Ka'bah adalah para Malaikat. Dalam kitab Al-Kakbah Al-Musyarrafah wa Al-Hajar Al-Aswad (ru'yah 'ilmiyyah) karya Dr. Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqawi dan Dr. Muhammad Raja'i Ath-Thahlawi menyebutkan. Ka'bah didirikan atas perintah Allah di tempat ini. Dalam sebuah Athar disebutkan bahwa Baitul Makmur di langit sana didirikan diatas 4 tiang dari Al-Aqiq dan beratapkan Al-Yaqut. Disana para malaikat tawaf sembari mengumandangkan takbir seperti yang terdengar di sekitar Ka'bah sampai saat ini. Dan, para malaikat pun membangunkan Al-Bait serupa bagi manusia di atas bumi. Hal itu diyakini telah rampung 2000 tahun sebelum penciptaan. [2]
Baitul Makmur sendiri Ka'bahnya di langit, disebutkan dalam Al-Quran pada surat Ath-Thur ayat 4-6. Baitul makmur adalah kabah penduduk langit sebagaimana kabah di bumi sebagai pusat ibadah. Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
“terdapat dalam Shahihain bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa saalm bersabda ketika peristiwa Isra’ pada saat melewati langit ke tujuh, ‘kemudian aku diangkat menuju baitul makmur, padanya masuk (datang) setiap hari 70.000 malaikat yang tidak akan kembali lagi’. Yaitu mereja beribadah dan berthawaf sebagaimana penduduk bumi thawaf di ka’bah mereka. Demikian juga baitul makmur ia adalah ka’bah penduduk langit ketujuh. Oleh karena itu, didapati Nabi Ibrahim Al-Khalil alihisshalatu wassalam menyandarkan badannya pada baitul makmur karena ia telah membangun ka’bah di bumi”
Syaikh Ali Husni Al-Kharbuthi, salah satu guru sejarah Islam di 'Ain Shams Kairo, Mesir dalam bukunya Tarikh Ka'bah menjelaskan. Allah memerintahkan para malaikat yang ada di bumi untuk membangun sebuah bangunan yang serupa dengan Baitul Makmur. Kemudian, Allah memerintahkan para malaikat di bumi agar tawaf mengelilingi bangunan tersebut sebagaimana tampaknya para malaikat di langit mengelilingi Baitul Makmur.
Dari kisah ini dapat disimpulkan bahwa para malaikat di bumi sudah membangun Ka'bah dan melakukan ibadah haji 2000 tahun sebelum Nabi Adam diciptakan. Oleh karena itu, Ketika Nabi Adam melaksanakan ibadah haji di Ka'bah, para malaikat berkata, "semoga Haji Mabrur wahai Adam tetapi tuhan melakukannya 2000 tahun sebelum engkau diciptakan."
Ibnu Fadhilah Al-Umari dalam bukunya Masalik Al-Abshar mengutip riwayat dari Abdullah bin Amru bin 'Ash yang menyatakan bahwa Allah menciptakan Ka'bah 2000 tahun sebelum bumi diciptakan. Al-Umari menyandarkan riwayat ini pada Mujahid, Qotadah, dan As-Sudi. [3]
Pendapat kedua Nabi Adamlah yang pertama kali membangun Ka'bah. Disebutkan dalam kitab Ara'is Al Majelis karya Al-Tsa'labi, Allah mewahyukan kepada Adam: "Aku memiliki tanah haram (terhormat) dalam posisi sejajar dengan singgasana-ku (Arasy). Karena itu, datanglah ke sana dan berkeliling-lah (tawaf) sebagaimana dikelilingi nya singgasana-Ku. Salatlah disana sebagaimana dilaksanakan shalat di sisi singgasana-Ku. Disanalah aku memperkenankan doamu."
Keterangan ini menunjukkan bahwa Adam adalah pembangun Ka'bah pertama, lalu disempurnakan pembangunannya oleh Nabi Ibrahim dan Ismail. posisinya sama persis yang ada hingga saat ini. [4]
Syaikh Sa'id Ramadhan Al-Buthy dalam Fiqh Sirahnya menyebutkan dalam beberapa ashar dan riwayat dikatakan bahwa orang pertama yang membangun Ka'bah adalah Nabi Adam. Salah satu sumber tentang hal ini adalah hadis yang diriwayatkan Imam Baihaqi dalam kitab Dala'il An-Nubuwwah.
Hadis tersebut berasal dari Abdullah Ibnu Amr yang berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Allah mengutus Jibril kepada Adam dan Hawa. Jibril kemudian berkata kepada mereka berdua, buatkanlah sebuah rumah untuk-Ku. Maka, Jibril lalu membuat garis (penentu letak) untuk mereka berdua, dan kemudian Adam menggali (pondasi) sementara Hawa memindahkan (tanah galian) sampai akhirnya penggalian adam mencapai aliran air tanah. Jibril berseru , 'cukup wahai Adam.' Selesai mendirikan Ka'bah Allah lalu mewahyukan perintah agar mereka berdua melakukan tawaf di sekeliling Ka'bah, Allah berfirman kepada Adam, 'Engkau adalah manusia pertama, dan ini adalah rumah pertama.' Waktu terus berjalan hingga Nuh pun melanjutkan haji ke Ka'bah itu. Dan, waktu terus berjalan sampai akhirnya Ibrahim meninggikan fondasi Ka'bah. [5]
Hanya saja Ibnu Lahi'ah mengomentari dha'if riwayat ini sehingga tidak bisa dijadikan rujukan. Walaupun banyak riwayat lain yang serupa hanyasaja kesemuanya memiliki kelemahan.
Imam Mawardi menyatakan bahwa Nabi Adam membangun Baitullah seperti yang ia lihat di 'Asry dengan dibantu oleh Malaikat Jibril untuk memindahkan bebatuan yang sangat berat (bahkan tidak sanggup dipikul oleh 30 orang). [6]. Dalam sebuah riwayat menyebutkan bahwa Ka'bah dibuat oleh Nabi Adam dari bebatuan lima bukit yaitu: Lebanon, Sina', Turzeta, Ararat dan Al-Hiyarah. [7]
Pendapat Ketiga menyebutkan bahwa Nabi Syits yang membangun Ka'bah. Ibnu Qutaibah dalam kitabnya Al-Maarif menyebutkan bahwa orang yang pertama kali membangun Ka'bah adalah Syits bin Adam. Dia menuturkan, "Syits adalah putra Nabi Adam yang paling mulia, paling utama dan paling dicintai Nabi Adam, dia adalah penerus dan pengganti bapaknya. Dia adalah bapak seluruh manusia karena seluruh nasab berasal darinya. Dia membangun Ka'bah dari tanah dan batu, tepat di lokasi menetapnya Nabi Adam setelah diturunkan Allah dari surga." [8] Wahab bin Munabbi juga membenarkan bahwa Nabi Syits yang pertama kali membangun Ka'bah dengan tanah. [9]
Setelah masa Nabi Syits perjalanan Ka'bahpun terus berjalan. Hingga pasa masa Nabi Nuh dengan peristiwa badainya (At-Thuffan). Sebagaimana dikatakan Al-Azraqi dalam Tarikh Mekah, "setelah peristiwa banjir besar, lokasi Ka'bah dulu telah hilang. lokasi tersebut berbentuk bukit kecil berwarna merah yang tidak terjangkau aliran air. saat itu, manusia hanya tahu bahwa disana ada tempat yang sangat bernilai tanpa mengetahui lokasinya secara pasti. dari seluruh penjuru dunia, mereka yang dizalimi, menderita, dan butuh perlindungan datang ke tempat ini untuk berdoa. doa Mereka pun dikabulkan. manusia pun mengunjunginya hingga Allah memerintahkan Ibrahim untuk membangun kembali Ka'bah. sejak Nabi Adam diturunkan ke bumi, Baitullah selalu menjadi tempat yang dimuliakan dan diperbaiki terus-menerus oleh setiap agama dan umat dari satu generasi ke generasi lainnya. tempat ini juga senantiasa dikunjungi malaikat sebelum Adam turun kebumi."
Pembangunan itu dilakukan oleh Ibrahim dan Ismail. Ismail yang mengangkat batunya dan Ibrahim yang memasangnya. Semakin lama semakin tinggi hingga nabi Ibrahim tidak mampu lagi menjangkau tempat tertinggi untuk memasang batu-batu tersebut. Kemudian Ismail membawakan sebuah batu untuk pijakan Nabi Ibrahim. Batu inilah yang akhirnya disebut sebagai Maqam Ibrahim. [10]
Dari semua keterangan tentang Siapa yang pertama membangun Baitullah ini para ulama sepakat bahwa dalil-dalil ini tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan kuat. dan, boleh jadi Sudah menyatu dengan kisah-kisah israiliyat. mengetahui kondisi Dalil dan kedudukan serta kekuatan keterangan ini, sebaiknya kita tidak perlu mendramatisir, karena tidak ada dalil yang cukup kuat dari Al-Quran ataupun hadits. adapun dalil-dalil yang sangat otentik yang berkaitan dengan bangunan Ka'bah ini adalah yang terdapat dalam Al-Quran yaitu sejak Allah mengutus Ibrahim dan Ismail untuk meninggikan kembali pondasi bangunan Baitullah. Setelah itu, dibangun oleh kaum Quraisy, sahabat nabi, dinasti Arab hingga saat ini.
_______________________
- Tafsir al-Baydlawi, II h.67
- Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqawi & Muhammad Raja'i Ath-Thahlawi, Ka'bah Rahasia Kiblat Dunia, (Jakarta: Hikmah, 2009) hal. 94
- Ali Husni Al-Kharbuthi, Sejarah Ka'bah, (Jakarta Selatan: Turos, 2013), hal. 20
- Dedi, 13 Misteri di Kota Makkah, (Jakarta: Titik Media Publisher, 2013), hal. 110
- Said Ramadhan Al-Buthi, Fiqh Sirah, (Jakarta: Hikmah, 2010), hal. 71
- Zainurrofieq, Mukjizat Ka'bah, (Jakarta: QultumMedia, 2008), hal. 69
- Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqawi & Muhammad Raja'i Ath-Thahlawi, Ka'bah Rahasia ....., hal. 94
- Ali Husni Al-Kharbuthi, Sejarah Ka'bah..., hal. 23
- Zainurrofieq, Mukjizat Ka'bah..., hal. 70
- Dedi, 13 Misteri..., hal. 111
0 komentar:
Posting Komentar